Naskah Drama Komedi: Pemilihan Ketua RT - Kacau Tapi Lucu
Daftar Tokoh
1. Pak Rafi – Ketua RT lama, ingin pensiun.
2. Bu Rina – Istrinya, cerewet dan tegas.
3. Budi – Pemuda pengangguran sok pintar.
4. Udin – Sahabat Budi, polos dan suka panik.
5. Ibu Nur – Emak-emak julid dan cerewet.
6. Mbak Sari – Janda cantik, banyak penggemar.
7. Pak Joko – Satpam kampung, konyol dan percaya diri.
8. Pak Haji Salim – Tokoh agama, bijak tapi pelupa.
9. Tasya – Remaja enerjik, konten kreator TikTok.
10. Rangga – Cowok ganteng idola remaja.
11. Bu Eni – Ibu PKK ambisius, suka presentasi.
12. Pak Darto – Tukang bangunan, ceplas-ceplos.
13. Soleh – Pemuda pendiam, mendadak nyalon.
14. Pak Lurah – Pemimpin desa yang datang menilai.
15. Narator – Pencerita di awal dan akhir adegan.
Adegan 1 – Pengumuman Menghebohkan
LATAR: Balai warga. Ada kursi plastik, spanduk bertuliskan
“RAPAT WARGA SPESIAL”. Warga duduk tak tertib.
Narator: Di Kampung Aman Sentosa, yang katanya paling damai
se-desa, ada kabar menggemparkan. Pak RT Rafi yang sudah memimpin selama 30
tahun... akhirnya menyerah!
Pak Rafi: Warga semua, saya sudah tua. Lutut saya ngilu,
rambut saya rontok. Saatnya saya istirahat. Saya ingin pensiun dari jabatan
Ketua RT.
Bu Rina: Akhirnya! Saya sudah bilang dari tahun lalu. Mau
pensiun kok ditunda terus!
Ibu Nur: Halah, baru juga mundur. Tapi ngomongnya kayak
pensiun dari presiden.
Budi: Kalau begitu, saya siap jadi penerus! Saya pernah ikut
pelatihan online 'Jadi Pemimpin Andal'!
Udin: Tapi Bud… pelatihannya gagal koneksi, cuma nonton 5
menit...
Pak Joko: Kalau saya Ketua RT, tiap malam ronda bakal live
streaming! Ada filter muka juga!
Mbak Sari: Bapak-bapak, jangan rebutan. Biar saya saja yang
jadi Ketua RT. Kan lebih adem kalau dipimpin wanita~
Pak Darto: Waduh... adem apa deg-degan, Mbak?
Pak Haji Salim: Mohon maaf, ini rapat RT atau audisi
sinetron?
Bu Eni: Saya punya program konkrit! Nanti saya presentasikan
dengan slide PowerPoint dan bagan Excel!
Pak Rafi: *Tarik napas panjang*… Astaghfirullah… Baru pengumuman,
sudah kayak debat presiden!
Adegan 2 – Kampanye Konyol
LATAR: Lapangan kecil, hiasan bendera warna-warni. Ada
meja-meja kampanye dengan atribut lucu.
Narator: Hari kampanye pun tiba. Tapi... isinya bukan visi
misi, tapi atraksi penuh tawa dan drama.
Tasya: Hai bestieee! Hari ini kita liput kampanye Ketua RT,
yaaa~ Jangan lupa like, comment, and vote for Ranggaaa!
Rangga: Kalau saya terpilih, kita adakan lomba OOTD RW,
selfie tiang listrik, dan cat ulang semua tembok jadi aesthetic.
Pak Joko: Kalau saya jadi Ketua RT, kita bikin sistem
keamanan dengan kode-kode sandi! Misal, ketok tiga kali artinya: “Ada tuyul!”
Bu Eni: Ini data pemetaan jumlah sandal hilang tahun lalu.
Kita butuh solusi berbasis data, bukan drama!
Pak Darto: Visi misi saya sederhana: kalau lapar ya makan,
kalau jalan rusak ya cor! Udah!
Budi: Saya akan buat program revolusioner: RT digital! Semua
warga wajib punya QR code di pintu!
Udin: Tapi saya nggak bisa download QR, Bud!
Ibu Nur: Duh, makin lama makin ribet. Dulu cukup salam dan
senyum, sekarang pake aplikasi segala!
Mbak Sari: Saya akan buat program ‘Ngopi Cantik’ untuk
mempererat hubungan warga. Khusus pria jomblo… eh, warga jomblo maksud saya!
Adegan 3 – Hasil dan Kejutan
LATAR: Balai warga lagi. Semua tampak tegang. Pak Lurah
hadir membawa surat suara.
Pak Lurah: Baik, setelah suara dihitung secara manual, tidak
ada intervensi dari luar negeri... Pemenangnya adalah… SOLEH!
Semua serentak: SOLEH??!!
Soleh: Saya… cuma iseng nyalon, Pak. Tapi saya punya niat
baik. Saya ingin belajar jadi pemimpin.
Bu Rina: Lho, ini anak siapa?
Pak Darto: Anaknya Pak Madun. Yang rumahnya deket kebun
pisang itu.
Bu Eni: Lho! Saya bawa grafik lima halaman, dia cuma bawa
niat?
Pak Joko: Tapi jujur aja, wajahnya cocok buat poster RT…
Pak Rafi: Ya sudah, saya lega. Selamat ya, Soleh. Saya
doakan sukses... karena saya dan Bu Rina mau bulan madu di… Kebun Raya Bogor.
Bu Rina: Kok jadi Bogor sih? Katanya Bali, Pak!
Narator: Begitulah kisah pemilihan Ketua RT di Kampung Aman
Sentosa. Penuh canda, drama, dan kejutan. Tapi satu hal yang pasti… kampung ini
memang unik dan selalu... rame!
Komentar
Posting Komentar